Wednesday, March 14, 2007

Ulang Tahun Amma





Ini sebenarnya berita rada basi, ulang tahunnya kan Valentine...berarti tanggal 14 Februari! Tahun ini dirayakan pas hari Imlek supaya gampang ngumpulnya (libur).

Umur manusia hanya Tuhan yang tahu...
9 tahun yang lalu Amma sudah sakit keras, bahkan sempat jatuh yang menyebabkan matanya rusak satu. Semangatnya untuk menimang cicit baru (anakku Ray) yang membantunya untuk bangkit dan berjalan lagi.

Tahun lalu Amma masih berulang tahun dengan tongkatnya, berjalan diantara seliweran anak-anak yang berlari-lari (lihat dagu Sisco bekas dijahit).

Tahun ini Amma berulang tahun di tempat tidur, tidak bisa keluar berkumpul...jadi semua ngumpul ke kamar. 94 tahun...perjalanan yang panjang, semoga Allah Bapa senantiasa menyertai!

Sunday, March 4, 2007

Mengejar barong di hari Cap Go Meh

Tadinya niat mau ikutan wisata kota tua, tapi karena ada anak-anak dan suami juga susah diajak janjian....jadilah kesiangan. Mana nggak jelas mau ke Bogor atau mau ke Glodok. Apalagi dengar-dengar izin kelilingnya susah, harus bayar mahal...Akhirnya coba ke Glodok. Nggak begitu keliatan, itupun mungkin sudah ekor-ekornya.
Yang lucu ngeliat pengemis tua dikerubutin paparazzi...eh maksudnya para penggemar fotografi yang lagi hunting foto. Sayang kamera gue kehabisan batere...maklum deh...sebagai fotografer gue masih super duper amatir!

Saturday, March 3, 2007

Konsekuensi sebuah pilihan

Judulnya seram amat ya...
Sebenarnya sih, cuma sekedar mengingat kalau setiap pilihan punya konseksuensinya.
Dengan menjadi ibu rumah tangga, aku cukup banyak kehilangan kebebasan pribadi... Banyak hal yang ingin kulakukan tidak bisa kulakukan. Tadi membaca tulisan Yulianti di OhmyNews tentang bagaimana ketika baby sitternya sakit dan dia baru dalam perjalanan pulang (di Tokyo) maka suaminya memantau sang bayi melalui internet dari Swedia selama 45 menit... Akh rasanya ajaib banget...menjaga bayi antar benua, tapi toh itu sudah keterpaksaan sikon disana. Rasanya aku terlanjur dibesarkan untuk jadi pencemas. Kalau Yulianti merasa itu sebagai suatu kemajuan alat modern, maka aku di tempat dia akan merasa sangat bersalah....Lain lubuk lain ikannya! Sekarang ini kalau menulis aku membutuhkan waktu sepi makanya seringkali harus bangun tengah malam atau subuh untuk nulis, setidaknya ini yang bisa aku lakukan di rumah. Social nights hilang...tapi ini lebih karena memilih BSD sebagai tempat tinggal. Hanya terkadang aku juga bingung, kenapa sepertinya aku ini yang terlalu banyak maunya.

Thursday, March 1, 2007

Hal Pengabulan Doa

Baru kemarin cerita tentang jalan Tuhan, hari ini di acara pendalaman iman (resminya meditasi...tapi terlalu gaya...)bacaan kita Hal Pengabulan Doa (Matius 7:7-11).
Kebetulan ada satu teman yang bertanya mengenai takdir (kehendak Tuhan) dengan kuasa doa dan pentingnya usaha. Ibunya memandang semua hal adalah kehendak Tuhan, manusia tinggal menjalani. Buat dia itu hal yang salah, manusia harus berusaha!

Berhubung benar-benar baru kejadian (gue lagi nggak lupa!) gue ikutan sharing deh: doa kita pasti diperhatikan Tuhan, hanya waktunya adalah waktu Tuhan. Usaha adalah hal nomor 2. Buktinya gue sudah berhenti berusaha menulis...malas, wong masuk koran sulit gitu! Tapi selagi gue nggak usaha, tiba-tiba jalan dibukakan. Nah kalau gue nggak usaha juga, berarti bodoh di gue dong! Jadi keduanya harus sinergi Ora et Labora. Mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapatkannya, ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Sama seperti kita terkadang menunda mengabulkan permintaan anak, begitu juga Tuhan Yang Maha Tahu kebutuhan kita.